Sebagai wujud untuk mewujudkan green mobility, Sinarmas Land kini menghadirkan  autonomous vehicle atau kendaraan otomatis. Ya, kendaraan ini tidak dioperasikan atau dikendalikan oleh manusia. Sesuai namanya, kendaraan ini akan berjalan secara otomatis dengan sistem yang sudah ada di dalamnya. terdengar menyeramkan, ya? Tapi jangan salah, teknologi ini justru membawa banyak keuntungan dan memberi pengalaman yang menyenangkan.

Bus Otomatis pertama di Indonesia ada di The Breeze, BSD City

Mari cari tahu lebih banyak lagi tentang kendaraan otomatis. Sesuai namanya ini merupakan jenis kendaraan yang bekerja secara otomatis. Jadi sistem otomatis tersebut terwujud berkat adanya beragam jenis teknologi yang melekat di kendaraan. Semua sistem ini akan membantu kendaraan untuk melaju di jalanan tanpa adanya operator.

Ada dua komponen penting yang terlibat dalam sistem teknologi kendaraan otomatis. Dua hal tersebut adalah AI atau artificial intelligence dan ML atau machine learning. Keduanya akan menghasilkan teknologi otomatis yang memungkinkan kendaraan melaju tanpa perlu dikendalikan langsung oleh manusia.

Dalam sebuah kendaraan otomatis, pasti ada banyak jenis sensor yang melengkapi. Semua sensor tersebut akan membantu kendaraan melaju sesuai keinginan si penumpang. Setiap sensor punya fungsi yang berbeda. Ada sensor yang dipakai untuk mengukur ketinggian jalan, ada sensor pendeteksi medan jalan, dan lain sebagainya. Bahkan ada juga sensor untuk mengetahui adanya halangan di depan kendaraan.

Tanpa pengendara, banyak yang berpikir bahwa mobil semacam ini tidak aman untuk digunakan. Padahal sebaliknya, jenis kendaraan seperti ini justru sangat aman untuk dipakai karena dilengkapi teknologi canggih yang memadai. Bahkan teknologi kendaraan otomatis ini bisa menurunkan risiko kecelakaan karena rendahnya human error.

First Autonomous Vehicle at Green Office Park, BSD City

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, ada banyak sistem otomatis yang bermunculan di sekitar kita. Sekarang ada kendaraan yang bahkan bisa melaju otomatis tanpa dikendalikan oleh manusia. Menariknya sistem kendaraan ini ternyata dinilai punya begitu banyak kelebihan.

Kelebihan yang pertama, kendaraan jenis ini bisa menghemat tenaga. Tidak perlu ada tenaga manusia yang mengemudikan atau mengendalikan kendaraan tersebut. Sistem sudah bekerja secara otomatis membawa penumpang melaju sampai ke tempat tujuan.

Hal ini sangat menguntungkan bagi orang-orang yang mungkin tidak punya keahlian berkendara. Dinilai bagus juga bagi penderita disabilitas yang ingin berkendara ke beberapa tempat. kendaraan otomatis akan membawa mereka sampai tempat tujuan dengan aman dan nyaman.

Jenis kendaraan seperti ini juga bisa memberi pengalaman perjalanan yang optimal. Sensor yang dimiliki bisa mendeteksi atau mengenali kondisi lingkungan jalanan tersebut. Bahkan mobil bisa menghindari berbagai jenis halangan di tengah jalan dan mengatur jarak dengan kendaraan lain yang melaju di jalan.

Dari segi keamanan, mobil ini juga dinilai unggul. Tadi sudah disebutkan bahwa jenis mobil ini juga dinilai bisa meminimalkan risiko kecelakaan. Apalagi saat ini banyak kecelakaan yang disebabkan human error. Kendaraan otomatis tidak akan mengalaminya karena tidak dioperasikan langsung oleh manusia.

Tentang Navya Arma

Sinar Mas Land telah meluncurkan kendaraan otomatis dalam bentuk bus. Bus otomatis pertama di Indonesia ada di The Breeze, BSD City. Bus ini diberi nama Navya Arma dan menjadi salah satu pusat perhatian pada momen G20 bulan November lalu. Banyak orang penasaran dengan sistem dan teknologi yang digunakan di kendaraan ini.

Navya Arma adalah jenis kendaraan yang ditenagai dengan sistem penggerak listrik. Di dalamnya terdapat baterai dengan kapasitas 33 kWh dan mampu berjalan selama 9 jam. Mobil ini bisa beroperasi secara otomatis berkat adanya berbagai jenis sensor yang melengkapinya.

Bus Navya Arma memiliki sistem GPS atau Global Positioning System agar penentuan lokasi jadi lebih mudah. Lalu ada LIDAR atau sensor Light Radar yang terhubung langsung dengan kamera beresolusi tinggi. Sistem tersebut kemudian akan terhubung dengan perangkat komputer yang spesifikasinya tinggi dan digunakan untuk analisis big data.

Dari segi ukuran, Navya Arma lumayan besar. Dimensinya adalah 4,7 m x 2,1 m. Bus ini bisa menampung 15 penumpang dengan formasi 11 orang duduk dan 4 orang berdiri. Sistem otomatisnya memungkinkan bus untuk melakukan akselerasi, navigasi, dan deteksi lingkungan di sekitarnya.

Bisa Dicoba Langsung

Pada tanggal 11 sampai 16 November 2022 lalu, Navya Arma dipamerkan dalam event Electric Vehicle Exhibition. Acara ini merupakan bagian dari event G20 dan diselenggarakan langsung oleh Kementerian Perhubungan.

Saat ini masyarakat sudah bisa mencoba langsung naik Navya Arma. Jika tertarik mencoba, silakan isi dulu survei mengenai autonomous vehicle di aplikasi OneSmile. Lalu penumpang bisa langsung naik dari lobby utama The Breeze.

Bus otomatis pertama di Indonesia ada di The Breeze, BSD City. Autonomous vehicle ini boleh dicoba oleh masyarakat sampai tanggal 21 Desember 2022. Nantinya kendaraan ini juga akan dipamerkan di The Breeze mulai tanggal 22 Desember 2022 sampai 4 Januari 2023.